Pertahankan adat istiadat budaya, inilah pesona Desa Wisata Long Loreh di belantara Malinau Selatan, Kalimantan Utara.
Kecamatan Malinau Selatan terkenal sebagai satu dari sejumlah daerah penghasil batu bara di Kabupaten Malinau.
Namun siapa sangka dikelilingi aktivitas penambangan emas hitam tersebut, ada sebuah desa yang masih mempertahankan ciri khas dan adat istiadat budayanya.
Desa Wisata Long Loreh di Kecamatan Malinau Selatan diresmikan oleh Bupati Malinau periode 2016-2021, Yansen Tipa Pada pada 14 Juli 2019 silam.
Desa Wisata Long Loreh dihuni mayoritas suku adat Kenyah.
Dinobatkan sebagai desa wisata ke-6 di Malinau karena budaya dan adat istiadatnya yang masih bertahan hingga saat ini.
Berjarak cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Malinau, lebih dari 60 kilometer dengan waktu tempuh sekira 180 menitmenggunakan kendaraan roda 4.
Dianjurkan menggunakan kendaraan roda 4 ke lokasi, dikarenakan akses terdekat menuju ke Desa Long Loreh merupakan jalan angkut khusus batu bara atau Hauling Road.
Pengunjung dapat menggunakan jasa travel yang dapat diperoleh di sekitar daerah Terminal Malinau Kota. Tarifnya bervariasi, mulai Rp 350 ribu.
